AI Genecraft.com |
Mengenal Farmasi Sains dan Teknologi tidak dapat dipisahkan dari induk keilmuannya yaitu Kefarmasian. Pada zaman Hipocrates (abad 3 SM) konsep farmasi mulai dipisahkan dari ilmu kedokteran secara umum hingga pada tahun 1240 farmasi dan kedokteran diajarkan dan dipraktekan secara terpisah. Farmasi terdiri dari farmasi teoritis dan farmasi praktis. Farmasi teoritis menanungi cabang ilmu pengetahuan yaitu farmasi fisika, biofarmasetika, farmasi sosial, dan keilmuan farmasi lain yang relevan. Farmai praktis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu farmasi industri dan farmasi pelayanan. Rumpun keilmuan yang mempelajari dan mempraktikan farmasi industri selanjutnya lebih dikenal dengan Farmasi Sains dan Teknologi.
Farmasi Sains dan Teknologi adalah rumpun keilmuan yang mempelajari ilmu farmasi teoritis dan menerapkan keilmuan dalam bidang farmasi industri, tempat dimana ahli farmasi mengabdi. Farmasi Sains dan Teknologi berorientasi pada pengembangan obat, metode pembuatan obat, pengembangan bahan baku, dan obat jadi, dalam perkembangan selanjutnya juga berkembang pada kosmetika, makanan, dan suplemen kesehatan.
Dalam implementasinya Industri Farmasi terikat pada cara dan metode terstandar yang mengatur sebagian dan/atau keseluruhan proses yang ada mulai dari bahan baku, proses produksi, pelulusan obat jadi, hingga obat dikonsumsi dan berefek farmakologis pada orang yang menkonsumsinya. Regulasi ini disebut Good Manufacturing Practice (cGMP) yang diadaptasi di Indonesia menjadi CPOB, CPOTB, CPKB, dan CDOB.
Apoteker mengambil peran sentral dalam Industri Farmasi di Indonesia. Saya adalah apoteker yang berkarir di Industri Farmasi yang pernah bekerja di bagian Quality Assurance, Produksi, Warehouse, Quality Control dan juga pernah menjadi penanggung jawab klinik sedikit banyak memahami dan menghadapi berbagai permasalahan yang muncul di Industri Farmasi.
Dalam blog ini saya akan membahas lebih dalam mengenai Farmasi Sains dan Teknologi dalam teori dan implementasinya dalam Industri Farmasi dan seluruh perjalanan obat hingga dikonsumsi dari sudut pandang praktisi.
Semoga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk pembaca.
Salam
apt. Yosua Cahya, S.Farm, MM
Komentar
Posting Komentar